.

Jumat, 24 Desember 2010

Warna-warna Cinta

*Mereka berkata
Hidup perlukan cinta
Agar sejahtera aman dan bahagia
Andai tiada atau pudar warnanya
Meranalah jiwa gelaplah dunia

Warna-warna cinta
Yang terlukis di hatimu
Semat pada senyuman dan tangismu
Agar mewarnai
Jiwamu yang tulus
Seperti sang pelangi selepas gerimis

Mereka berkata
Cinta itu merah
Mengalir bersama titisan yang sempurna
Cinta berharga bila sudah tiada
Menjadi sejarah yang mungkin kan di lupa

Apa warna cinta
Bila hidup sengketa
Kabur warnanya
 
Warna-warna cinta
Yang terlukis di hatimu
Semat pada senyuman dan tangismu
Agar mewarnai jiwamu yang tulus
Seperti sang pelangi selepas gerimis
Selepas gerimis.............


Munsyid : Brothers









"Special thanx for u *........ .... .......*

Kamis, 09 Desember 2010

Suara Hati

Karena suara hati,
kita tergerak untuk bertindak
tapi, walau selalu rasa mau itu dan ini
tapi tak berani suarakan
selalu fikir bagaimana jika buat begini dan begitu
tapi tak pernah buat
walau rasa benda itu baik
tapi datang fikiran, bolehkah atau tidak?
kalaupun yakin boleh, "malu" tak bertempat itu yang mendahului...

Namun, asalnya, hati kita tak pernah menipu
suara hati kecil itulah biasanya yang betul
saat kita mau buat salah, hati kecil kita tahu itu salah,
begitu juga dengan niat,keihklasan dll,
hati kita tahu......
cuma kita sahaja yang sombong meneruskan sesuatu yang hati kecil kita menolak, dan tahu salah....
Kita zalim, kita telah menyiksaksa batin kita sendiri...

Hati itu,,,,
dia maukan kebaikan dan kebenaran
setiap kali melihat musibah ia menyeru untuk sama-sama membantu
bila ada hal-hal kebaikan ia mendorong untuk turut serta
bila wujud keazaman yang baik ia memaksa-maksa untuk dilaksanakan
bila tampak kebenaran ia memaksa untuk sama-sama tegakkan
namun akhirnya kita tinggalkan semua suara hati itu
kemauan kita tidak jelas dan lemah
hingga akhirnya tewas kepada nafsu..

Hati-hatilah menjaga hati...
walau ia tersembunyi namun Allah Maha Mengetahui
apa yang terdapat dalam hati kita
kalau kita sembunyikan pun sama dengan menipu diri sendiri -_-

Makanan Hati

1. Menumpukan perhatian terhadap pengabdian diri kepada Allah

Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Muhammad saw bersabda: "Allah swt berfirman, " Wahai anak Adam ! Luangkanlah dirimu untuk beribadat, niscaya Aku akan penuhkan dadamu dengan kecukupan, dan Aku menutup kefakiran kamu. Jika kamu tidak melakukannya nescaya Aku membuatkan diri kamu sentiasa dalam keresahan dan Aku tidak menutup kefakiranmu. " (Riwayat alTirmizi)

2. Nafsu tidak akan kenyang

Dari Anas r.a, Nabi saw bersabda; " Seandainya anak Adam mempunyai dua lembah harta tentu dia masih menginginkan yang ketiga. Padahal yang memenuhi perut anak Adam hanyalah tanah-tanah ( kuburnya ) dan Allah tetap menerima taubat orang yang ingin bertaubat "( Riwayat Al-Bukhari & Muslim )

3. Kekayaan yang sebenar

Dari Abu Hurairah r.a, Nabi saw bersabda: " Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan sebenar ialah kekayaan jiwa."
(Riwaya al-Bukhari & Muslim)

4. Menghargai segala nikmat Allah

Dari Abu Hurairah r.a, Nabi saw bersabda: " Lihatlah kepada orang yang lebih bawah daripada kamu, dan janganlah kamu melihat orang yang lebih tinggi daripada kamu, ianya lebih wajar, agar kamu tidak memperkecilkan nikmat Allah," (Riwayat Muslim)

5. Dua mata yang terselamat

Dari Ibn Abbas r.a, Nabi saw bersabda: " Dua mata yang tidak disentuh oleh api neraka, mata yang menangis kerana takutkan Allah dan mata yang berjaga malam mengawal 'jalan Allah'." (Riwayat atTirmizi)

6. Berwaspada daripada terleka dengan suatu yang tidak kekal

Dari Abdullah bin al-Syikhir r.a, Nabi saw bersabda: " Wahai anak Adam! Adakah kamu memiliki harta kamu melainkan apa yang kamu makan, lalu engkau menghabiskannya, atau engkau memakainya lalu engkau melusuhkannya, atau engkau bersedekah lalu engkau kekalkannya (pada hari pembalasan)." (Riwayat Muslim)

7. Tiada ketenangan dengan kepincangan akhlak

Dari al-Nawwas bin Sam'an r.a,: " Aku bertanya kepada Nabi saw tentang kebaikan dan dosa, lalu baginda menjawab :" Kebaikan adalah akhlak yang baik, manakala dosa ialah apa yang berbolak-balik di dalam dada engkau dan engkau tidak gemar manusia mengetahuinya." (Riwayat Muslim)

Bulan Muharram

Kita telah memasuki bulan Muharram tahun 1432 Hijriah. Seakan tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, pekan, bulan, dan tahun berlalu silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam. Bagi kita, barangkali tahun baru ini tidak seberapa berkesan karena negara kita tidak menggunakan kalender Hijriah, tetapi Masehi. Dan yang akrab dalam keseharian kita adalah hitungan kalender Masehi. Tanggal lahir, pernikahan, masuk dan libur kantor dan sebagainya. Akan tetapi sebagai seorang muslim kita perlu untuk sejenak menghayati beberapa hal yang terkait dengan penanggalan Islam ini. Beberapa hal yang seharusnya kita jadikan renungan itu adalah :

1. Syukur atas Usia yang diberikan Allah
Umur adalah nikmat yang diberikan Allah pada kita, dan jarang kita syukuri. Betapa banyak orang yang kita kenal, baik teman, sahabat , keluarga, guru, atau siapa pun yang kita kenal, tahun lalu masih hidup bersama kita. Bergurau, berkomunikasi, mengajar, menasehati atau melakukan aktifitas hidup sehari-hari, namun tahun ini dia telah tiada. Dia telah wafat, menghadap Allah Suhanahu wa ta’ala dengan membawa amal shalehnya dan mempertanggungjawabkan kesalahannya. Sementara kita saat ini masih diberi Allah kesempatan untuk bertaubat, memperbaiki kesalahan yang kita perbuat, menambah amal shaleh sebagai bekal menghadap Allah.
Umur yang kita hitung pada diri kita seringkali kita tetapkan berdasarkan hitungan kalender Masehi. Dan hitungan atau jumlah usia kita tentu akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan hitungan yang mengacu pada kalender hijriyah. Sementara, lepas dari masalah ajal yang akan datang menjemput sewakatu-waktu, terkadang kita menganggap usia kita yang dibanding Rasulullah saw. yang wafat pada usia 63 tahun, kita merasa masih jauh dari angka itu. Padahal bisa jadi hitungan umur kita telah lebih banyak dari yang kita tetapkan. Karena itu sangat tidak layak apabila seseorang yang masih diberi kesehatan, kelapangan rizki dan kesempatan untuk beramal lalai bersyukur pada Allah dengan mengabaikan perintah-perintahNya serta sering melanggar larangan-laranganNya.

2. Muhasabah (introspeksi diri) dan istighfar.
Ini adalah hal yang penting dilakukan setiap muslim. Karena sebuah kepastian bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal shaleh. Apa yang sudah dilakukan sebagai bentuk amal shaleh? Sudahkah tilawah al-Qur’an, sedekah dan dzikir kita menghapuskan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan? Malam-malam yang kita lewati, lebih sering kita gunakan untuk sujud kepada Allah, meneteskan air mata keinsyafan ataukah lebih banyak untuk begadang menikmati tayangan-tayangan sinetron, film dan sebagainya dari televisi? Langkah-langkah kaki kita, kemana kita gunakan? Dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini selayaknya menemani hati dan pikiran seorang muslim yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, lebih-lebih dalam suasana pergantian tahun seperti sekarang ini. Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun peringatan bagi kita apa yang sudah kita lakukan tahun lalu, dan apa yang akan kita perbuat esok.
Allah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18).

Ayat ini memperingatkan kita untuk mengevaluasi perbuatan yang telah kita lakukan pada masa lalu agar meningkat di masa datang yang pada akhirnya menjadi bekal kita pada hari kiamat kelak.
Rasulullah saw bersabda : "Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal shaleh sebagai persiapan menghadapi kematian".
Dalam sebuah atsar yang cukup mashur dari Umar bin Khaththab ra beliau berkata :
"Hitunglah amal kalian, sebelum dihitung oleh Allah"

3. Mengenang Hijrah Rasulullah saw
Sebenarnya dalam kitab Tarikh Ibnu Hisyam dinyatakan bahwa keberangkatan hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah adalah pada akhir bulan Shafar, dan tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal. Jadi bukan pada tanggal 1 Muharram sebagaimana anggapan sebagian orang. Sedangkan penetapan Bulan Muharram sebagai awal bulan dalam kalender Hijriyah adalah hasil musyawarah pada zaman Khalifah Umar bin Khatthab ra tatkala mencanangkan penanggalan Islam. Pada saat itu ada yang mengusulkan Rabiul Awal sebagai l bulan ada pula yang mengusulkan bulan Ramadhan. Namun kesepakatan yang muncul saat itu adalah bulan Muharram, dengan pertimbangan pada bulan ini telah bulat keputusan Rasulullah saw untuk hijrah pasca peristiwa Bai’atul Aqabah, dimana terjadi bai’at 75 orang Madinah yang siap membela dan melindungi Rasulullah SAW, apabila beliau datang ke Madinah. Dengan adanya bai'at ini Rasulullah pun melakukan persiapan untuk hijrah, dan baru dapat terealisasi pada bulan Shafar, meski ancaman maut dari orang-orang Qurais senantiasa mengintai beliau.
Peristiwa hijrah ini seyogyanya kita ambil sebagai sebuah pelajaran berharga dalam kehidupan kita. Betapapun berat menegakkan agama Allah, tetapi seorang muslim tidak layak untuk mengundurkan diri untuk berperan didalamnya. Rasulullah SAW, akan keluar dari rumah sudah ditunggu orang-orang yang ingin membunuhnya. Begitu selesai melewati mereka, dan harus bersembunyi dahulu di sebuah goa,masih juga dikejar, namun mereka tidak berhasil dan beliau dapat meneruskan perjalanan. Namun pengejaran tetap dilakukan, tetapi Allah menyelamatkan beliau yang ditemani Abu Bakar hingga sampai di Madinah dengan selamat. Allah menolong hamba yang menolong agamaNya. Perjalanan dari Mekah ke Madinah yang melewati padang pasir nan tandus dan gersang beliau lakukan demi sebuah perjuangan yang menuntut sebuah pengorbanan. Namun dibalik kesulitan ada kemudahan. Begitu tiba di Madianah, dimulailah babak baru perjuangan Islam. Perjuangan demi perjuangan beliau lakukan. Menyampaikan wahyu Allah, mendidik manusia agar menjadi masyarakat yang beradab dan terkadang harus menghadapi musuh yang tidak ingin hadirnya agama baru. Tak jarang beliau turut serta ke medan perang untuk menyabung nyawa demi tegaknya agama Allah, hingga Islam tegak sebagai agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk dunia saat itu. Lalu sudahkah kita berbuat untuk agama kita?

4. Kalender Hijriyah adalah Kalender Ibadah kita
Barangkali kita tidak memperhatikan bahwa ibadah yang kita lakukan seringkali berkait erat dengan penanggalan Hijriyah. Akan tetapi hari yang istimewa bagi kebanyakan dari kita bukan hari Jum’at, melainkan hari Minggu. Karena kalender yang kita pakai adalah Kalender Masehi. Dan sekedar mengingatkan, hari Minggu adalah hari ibadah orang-orang Nasrani. Sementara Rasulullah saw menyatakan bahwa hari jum’at adalah sayyidul ayyam (hari yang utama diantara hari yang lain). Demikian pula penetapan hari raya kita, baik Idul Adha maupun Idul Fitri pun mengacu pada hitungan kalender Hijriyah. Wukuf di Arafah yang merupakan satu rukun dalam ibadah haji, waktunya pun berpijak pada kalender hijriah. Begitu pula awal Puasa Ramadhan, puasa ayyamul Bidh ( tanggal 13,14,15 tiap bulan) dan sebagainya mengacu pada Penanggalan Hijriah. Untuk itu seyogyanya bagi setiap muslim untuk menambah perhatiannya pada Kalender Islam ini.

5. Beberapa Keutamaan dan Peristiwa di Bulan Muharram
a. Bulan Haram
Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam Kalender Hijriyah, termasuk diantara bulan-bulan yang dimuliakan (al Asy- hurul Hurum). Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36).
Dalam hadis yang dari shahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada keempat bulan ini Allah melarang kaum muslimin untuk berperang. Dalam penafsiran lain adalah larangan untuk berbuat maksiat dan dosa. Namun bukan berarti berbuat maksiat dan dosa boleh dilakukan pada bulan-bulan yang lain.
Sebagaimana ayat Al Qur’an yang memerintahkan kita menjaga Shalat Wustha, yang banyak ahli Tafsir memahami shalat wustha adalah Shalat Ashar. Dalam hal ini, shalat Ashar mendapat perhatian khusus untuk kita jaga.
Firman Allah : "Peliharalah segala shalat mu, dan peliharalah shalat wustha" (Q.S. al Baqarah :238) Nama Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Maka kembali pada permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, hal tersebut bermakna pengharaman perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah memiliki tekanan khusus untuk dihindari pada bulan ini.

b. Bulan Allah
Bulan Muharram merupakan suatu bulan yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah) sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, dalam sebuah hadis. Hal ini bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus karena disandingkan dengan lafdzul Jalalah (lafadz Allah). Para Ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu pada yang lafdzul Jalalah memiliki makna tasyrif (pemuliaan), sebagaimana istilah baitullah, Rasulullah, Syaifullah dan sebagainya.
Rasulullah bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bula Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim)

c. Sunnah Berpuasa
Di bulan Muharram ini terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah Yaumul 'Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. Asyuro berasal dari kata Asyarah yang berarti sepuluh.
Pada hari Asyuro ini, terdapat sebuah sunah yang diajarkan Rasulullah saw. kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala. Yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro. Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut, diantaranya :

1.Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, Rasulullah saw, bersabda :
“ Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Ibnu Abbas ra berkata :
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Ibnu Abbas ra berkata :
Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : "Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda :
"Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“
Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim)
4.Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas ra berkata :
Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) berkata : "Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani". Maka Rasulullah pun bersabda :"Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad dalam musnadnya dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“
Selain hadis-hadis yang menyebutkan tentang puasa di bulan ini, tidak ada ibadah khusus yang dianjurkan Rasulullah untuk dikerjakan di bulan Muharram ini.

Bagaimana Berpuasa di bulan Asyura ? Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan :
- Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11)
- Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits
- Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja.
Puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua alasan sebagai berikut :
1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat,maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahwa seseorang mendapatkan puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyuro (tanggal 10)
2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh).
Adapun puasa tanggal 9 dan 10, dinyatakan jelas dalam hadis pada akhir hidup beliau sudah merencanakanyang shahih, dimana Rasulullah untuk puasa pada tanggal 9. hanya saja beliau meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau juga memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan tanggal 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.
Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja, sebagian ulama memakruhkannya, meskipun pendapat ini tidak dikuatkan sebagian ulama yang lain.
Secara umum, hadits-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan anjuran Rasulullah saw untuk melakukan puasa,sekalipun itu hukumnya tidak wajib tetapi sunnah muakkadah, dan tetunya kita berusaha untuk menghidupkan sunnah yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin.

d. Adat Istiadat di Tanah Air
Pada awal Muharram, yang sering dikenal dengan istilah 1 Suro, di tanah air sering diadakan acara ritual dan adat yang beraneka macam bahkan tidak jarang mengarah pada kesyirikan, seperti meminta berkah pada benda-benda yang dianggap keramat dan sakti, membuang sesajian ke laut agar Sang Dewi penjaga laut tidak marah dan lain sebagainya. Hal-hal semacam ini harus dihindari oleh setiap muslim dimanapun mereka berada.
Rasulullah telah mengajarkan pada kita agar memiliki jati diri sebagai seorang Muslim dalam kehidupan. Jangan sampai seorang muslim mudah terbawa oleh budaya atau ritual agama lain dalam menjalankan ibadah pada Allah. Ajaran yang dibawa Rasulullah telah jelas dan sempurna tidak layak bagi kita untuk menambah atau menguranginya.
Karena sebaik-baik pedoman adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau, yang tidak ada keselamatan kecuali dengan berpegang kepada keduanya dengan mengikuti pemahaman para sahabat, tabi'in dan penerus mereka yang setia berpegang kepada sunnahnya dan meniti jalannya, adapun hal-hal baru dalam masalah agama adalah sesat sedangkan kesesatan itu akan menghantarkan ke neraka, na'udzubillah.
Semoga kita selalu diberi taufiq dan dibimbing oleh Allah swt. Kejalan-Nya yang lurus serta mendapatkan keridhaan dan ampunany-Nya, amin ya rabbal 'alamin.

Senin, 06 Desember 2010

Bukan sembarang CINTA

*Adakah insan yg tidak memiliki Cinta di hatinya??
Tidak normal lah bila ada yg mengatakan tidak ada Cinta di hatinya..
..^_^..
Cinta di hati...
Hemmm....
Hati memang sulit di tebak
Hanya Allah yg Maha Mengetahui segalanya...

Cinta lagi.. Cinta lagi..
Iya memang.. \^_^/

Ternyata Cinta di hati juga melibatkan peran otak.
Cinta itu dapat terjadi dalam waktu 0,2 detik (Fantastic)
Fakta...Hasil penelitian menyatakan...
ada sekitar 12 area di otak yg terlibat dalam pelepasan hormon di dalam tubuh manusia..
Perasaan cinta juga ditandai dgn meningkatnya kadar "Nerve Growth Factor"
Yg berperan dlm proses tumbuh kembang, pemeliharaan dan daya tahan saraf.
("Teori agak klinis dikit..:)
Membuktikan cinta pada pandangan pertama itu memang ada..
Hehe..

Kembali ke hati ..
Pengelolaan hati yg rumit tentang Cinta
Kadang kala merasa tidak percaya
Merasa tidak mungkin bahkan menafikannya..

Bayangkan bila hati tidak memiliki rasa Cinta
Kita tidak akan peduli dgn orang di sekitar kita..
Kita dgn mudahnya menyakiti hati orang lain
"Mungkin bisa disebut "Tidak punya hati..
Bukan.....
Lebih tepatnya "Hatinya tidak berfungsi dgn baik -_-"

"Maha Suci Allah yang membolak balik hati setiap hamba_Nya"

Hidup ini terlalu indah untuk dibuat sakit hati
Maka aplikasikan Cinta dgn memberi tanpa harus menerima.
Bolehlah kita ditinggal oleh insan di dunia ini
Asalkan Allah tidak pernah meninggalkan kita..
Karena sesungguhnya Cinta antara sesama insan adalah..
"Bukti Cinta Kasih Allah terhadap hamba-hamba_Nya.

Naaahhh. . .
Dasarilah Cinta sesama insan semata-mata karena Allah
Sang Pencipta Cinta tersebut..
Cinta yg haqiqi dan sejati..

  • Cinta Allah
  • Cinta Rasulullah
  • Cinta orangtua
  • Cinta saudara
  • Cinta guru
  • Cinta sahabat
  • ................
  • Cinta "calon jodoh"?????????????

Kok calon??.... Iya,, kan belum punya jodoh...
Jadi kapan?? Kapan-kapan Allah yg memberikan nanti
..^_^..

Hiduplah dgn saling mencintai tanpa menyakiti ...
Karena Cinta itu membawa Kedamaian..
Amin amin amin ya Rabbal 'alamin...










Pengingat Diri..

*Kata hati,, ya,, kata hati
Dengarkanlah kata hati...
.........."Iya".........
Kata hati mengatakan iya..

Tapi serahkan semuanya pada Allah
Karena janji Allah tak kan salah..
Perempuan yg baik utk lelaki yg baik jua
Dan begitu pun yg sebaliknya..

Sebait nasehat dari sahabat
Yang selalu menjadi pengingat..
"Jangan pacaran ukhti...."
"Bila sudah waktunya...
Allah akan mendatangkan jodoh untukmu"

Rahasia Allah itu indah....
Maka bersabarlah...
Karena buah kesabaran itu manis rasanya,,

Fitrah Allah memang tak dapat dihindari
Siapalah kita bila ingin menolaknya..
Namun biarkan ia tetap dihati
Itu akan lebih indah terasa..

Adakalanya kita merasa ditinggalkan
Bahkan sama sekali tidak dipedulikan...
Janganlah hal tersebut dirisaukan
Biar lah Allah saja yg menentukan,,

Cinta di hati
Iya... cinta di hati..
Cinta di hati saja
Cinta untuk menjaga..

Duhai sahabatku
Jangan sibuk memikirkan jodoh..
Allah tak akan mengganti jodoh kita


*Special thanx for my best friend..
\'(^_^)'/

Minggu, 05 Desember 2010

Curhat pada Hujan..

*Hujan...
Engkau adalah rahmat Allah
utk sluruh hamba_hambaNya
di muka bumi ini,,
Kau beri kesejukan dan kedamaian di hati..

Duhai hujan,, aku senang bila kau datang
Kusambut engkau dgn suka cita
Hatiku riang kala memandangmu
Menggodaku utk bermain dgn mu,,,

Walau pun aku sering sakit bila terkena tetesanmu
namun aku tetap suka padamu..
Karena itu bukan salahmu
Namun karena ulah tangan2 manusia
yg tak bertanggung jawab
Yg telah membuatmu tercemar dan terkontaminasi..

Ketahuilah duhai hujan..
Hadirmu mengingatkanku pada 1 rindu
Rindu yg amat sangat mendalam
Bahkan sampai tak tertahankan,,,,,,

Tidak dapat ku gambarkan
Rindu yg hadir dari hati ini..
Hanya yg mampu ku lafazkan
"Aku merindukannya....."

Aku rindu akan seberkas cahaya
Cahaya yg amat sangat indah..
Cahaya ciptaan Allah yg sangat ku kagumi
Cahaya yg menentramkan hati..

Aku ingin melihat cahaya itu
Walau hanya dari kejauhan..
Walau hanya sekejap saja..
Duhai hujan,,,,,,,,
Sampaikan rinduku ini utk cahaya itu..
"Cahaya Pelangi.."