Sikap yang salah dalam minum obat-obatan bukan soal sepele. Nyawa bisa melayang sebagai taruhannya. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti berikut ini:
1. Minum obat dengan teratur, sesuai dengan anjuran dokter atau pihak medis lainnya.
2. Jangan membiasakan menghentikan obat di tengah jalan karena merasa sudah enak (terutama antibiotika) karena akan menyebabkan gejala resistensi (kebal) kuman sehingga lama kelamaan sakit infeksi yang kita derita sulit untuk diobati lagi dengan dengan obat yang sama. Begitu juga dengan obat-obatan jangka panjang seperti obat hipertensi, diabetes, dan jantung.
3. Biasakan membuat atau meminta salinan resep. Hal ini akan membantu jika terjadi salah obat, alergi, dan untuk pemeriksaan/penelusuran kasus penyakit. Atau bahkan untuk menuntut dokter, apotek, atau pihak kesehatan lainnya kalau terjadi kesalahan.
4. Ingat dan catat baik-baik obat-obatan yang kita tidak tahan/alergi, misalnya golongan penisilin (ampisilin, amoksisilin, dan lain-lain) atau metampiron-dipiron (antalgin, novalgin dan lain-lain). Beritahu anggota keluarga tentang ini sehingga jika kita masuk rumah sakit dan ditanya dokter, kita atau anggota keluarga lainnya bisa menjelaskan dengan baik. Beritahu tentang keadaan alergi obat kita ke dokter walaupun sudah tertera di kartu pasien. Karena bisa saja, dokter tersebut lalai membacanya.
5. Segera hentikan obat jika terjadi gejala alergi atau ketidakcocokan obat, seperti gatal-gatal, kemerahan, pusing, jantung berdebar, bibir/kelopak mata bengkak, lemas, dan mual-mual serta muntah. Jika alergi seperti ini berlanjut, bisa berakibat sangat fatal karena bisa mengarah pada terjadinya shock anaphylactic yang dapat mengakibatkan kematian segera. Akibat lainnya adalah sindroma Steven Johnson, dimana gatal kemerahan di kulit berubah menjadi seperti luka bakar dan dapat mengakibatkan kematian dalam waktu singkat. Bawa obat tersebut ke dokter yang memberikan untuk diganti obatnya.
6. Jangan biasakan sedikit-sedikit minum obat. Jangan biasakan mengobati sendiri jika tidak tahu persisi dunia farmakologi atau kedokteran. Jika ingin membeli obat bebas, boleh tapi hanya obat-obatan ringan, seperti obat flu, salep jamur, tetes mata ringan, obat-obatan luka, dan multivitamin. Jika sudah sakit infeksi dan ingin mengobati sendiri, tanya terlebih dahulu pada pihak yang lebih mengerti, seperti apoteker, dokter puskesmas, atau mantri kesehatan. Dapat juga membaca buku informasi obat (seperti ISO Indonesia/Informasi Spesialite Obat) tersebut, terutama untuk kontra indikasi dan perhatiannya.
7. Jangan minum obat secara ngawur. Ingat prinsip bahwa hampir semua obat adalah racun. Jadi, hal ini akan sangat membahayakan kesehatan Anda. Misalnya, minum obat flu sekaligus dua tablet. Hal ini akan membuat hati lebih gampang keracunan karena kelebihan dosis n-asetil-para-animofenol dan lebih gampang terkena kemungkinan stroke.
8.Hati-hati terhadap iklan obat. Jika tidak mengerti persis, tanyakan kepada yang lebih tahu.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar